SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG

Jumat, 16 Maret 2012

PERENCANAAN AGRIBISNIS


PERENCANAAN AGRIBISNIS


Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO.SP





I.      PENDAHULUAN.

Dalam era globalisasi yang sedang berlangsung ini perekonomian berjalan sesuai dengan system, dimana bagian bagian sistim itu satu sama yang lainnya terkait erat. Keterkaitan yang erat itu dapat dilihat pada batasan batasan ( Defini -
si ) agribisnis yang tampak pada kita, bahwa agribisnis itu pada intinya merupakan sistim atau keterkaitan yang sangat erat dari bagian bagian yang membentuknya. Dan sistim operaionalnya sangat luas di dalam suatu usaha perekonomian
Melihat konsep agribisnis sekarang ini bertitik berat pada sistim, maka derajat keberhasilan agribisnis sangat ditentukan oleh kerjasama diantara sub sistim. Apabila kelengkapannya tidak cukup dan kerja sama diantara sub sistim itu tidak ada maka mata rantai kegiatan agribisnis akan menimbulkan ketidak harmonisan dan akan menimbulkan suatu masalah yang sangat pelik.
Pengertian agribisnis itu sendiri dapat dirumuskan sebagai kaitan kaitan diantara sub sistim,sub sistim itu sendiri meliputi ;

1.    Pengadaan dan penyaluran sarana produksi, tehnologi dan sumberdaya pengembangan sumberdaya pertanian.
2.    Produksi pertanian atau usaha tani
3.    Pengolahan hasil pertanian atau agro industri
4.    Distribusi dan pemasaran hasil pertanian

Disinilah letak keterkaitan diantara subsistim subsistim tersebut

II.    PERENCANAAN AGRIBISNIS
Didalam perencanaan agribisnis ada beberapa pokok bahasan yang perlu dipahami untuk memproses perencanaan agribisnis, diantaranya;
1.        Pengertian perencanaan agribisnis
2.        Tahapan perencanaan agribisnis
3.        Titik tolak perencanaan agribisnis
4.        Kegiatan  perencanaan agribisnis

2.1.    Pengertian Perencanaan Agribisnis
Perencanaan Agribisnis adalah suatu usaha yang sistimatik untuk mencari alternative alternative baru yang disertai dengan penghitungan penghitungan konsekwensi financial terhadap hasil  dan pengeluaran biaya yang digunakan dalam suatu usaha agribisnis.
Sedangkan tujuan beragribisnis adalah untuk memperoleh profit atau pendapatan yang paling optimal baik berbentuk natura maupun uang. Agar proses agribisnis dapat berkelanjutan ditinjau secara ekonomi murni maka :

NILAI HASIL =  BIAYA + LABA GUNA MENAMPUNG SEMUA RESIKO USAHA
           



Ditinjau dari sudut agribisnis yang dilakukan oleh  petani dalam bentuk usahatani , maka :

NILAI HASIL= BIAYA + MENAMPUNG KEBUTUHAN HIDUP PETANI        SECARA  SEJAHTERA


Artinya : Nilai hasil hendaknya cukup untuk menutupi biaya biaya dan kebutuhan hidup petani secara sejahtera.

2.2.    Tahapan perencanaan Agribisnis.
2.2.1.Tahapan Pertama.
Mencari alternatif – alternatif :
Dalam hal ini hendaknya diusahakan agar kemungkinan – kemungkinan tersebut sudah / pernah dilakukan , dialami dan ditemukan sendiri oleh petani.
2.2.2 Tahapan kedua.
Menghitung rentabilitas dan melakukan analisis perencanaan ;
      Dalam hal ini hendaklah melakukan pencatatan data atau pembukuan, sehingga petani dapat menghitung biaya dan hasil serta menganalisis saldo usaha dari sistim sistim alternatif yang ditemukan.
2.2.3 Tahapan ketiga.
Membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini.
      Pada prinsipnya alternatif yang memberi harapan kenaikan pendapatan paling tinggi yang diberikan prioritas pertama untuk diterapkan.

2.3.    Titik Tolak Perencanaan Agribisnis.
   Pada dasarnya yang perlu diusahakan adalah pemanfaatan semaksimal mungkin dari factor – factor yang paling langka, misalnya :
a.    Tanah yang paling langka, untuk itu gunakan seefisien mungkin dengan teknik intensifikasi untuk meningkatkan prodoktifitas.
b.    Tenaga kerja paling langka. Usahakan dapat ditunjukkan untuk memproduksi sebanyak banyaknya persatuan tenaga kerja dengan menggunakan tanah dan modal yang ada.
c.    Modal paling langka. Maka diarahkan untuk ekstensifikasi dengan penggunaan tenaga kerja yang banyak atau padat tenaga kerja bukan padat modal.

2.4.    Kegiatan Perencanaan Agribisnis.
Berdasarkan titik tolak tersebut diatas, maka kegiatan – kegiatan perencanaan agribisnis akan berlangsung sebagai berikut :
1.    Idensifikasi kebutuhan pasar
2.    Identifikasi kebutuhan hilir
3.    Identifikasi ketrsediaan agroinput
4.    Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha
5.    Penyusunan pola usaha tani yang memiliki keunggulan kompetitip komoditi
6.    Perencanaan modal dan pengajuan kredit
7.    perencanaan tenaga kerja

2.4.1.Identifikasi kebutuhan pasar
Perencanaan agribisnis terlebih dahulu harus dapat menjawab apa yang diingginkan pasar atau pembeli. Jadi yang dimaksud pasar atau pembeli  disini adalah siapa saja yang bergerak di dalam salah satu saluran pemasaran maupun kosumen akhir.
Agribisnis memiliki cirri utama yaitu menghasilkan suatu komoditi atau barang dengan tujuan untuk dijual guna mendapatkan keuntungan yang sebesar – besarnya. Untuk itu sebelum memulai produksi atau suatu usaha agribisnis harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut ;
a.    Komoditi apa yang diminta pasar
b.    Berapa jumlah yang diminta dan bagaimana kwalitas yang diingginkan pasar
c.    Dimana komoditi tersebut dikonsumsi
d.    Berapa harga persatuan yang akan diperoleh
e.    Harga apakah sudah layak
f.     Berapa kompetitor yang ada dipasar
g.    Kelas ekonomi dan umur konsumen yang membutuhkan

2.4.2.Identifikasi kebutuhan hilir.
Industri hilir tidak lain adalah kegiatan agro industri yang merupakan salah satu sub sistim atau mata rantai agribisnis. Dengan adanya struktur ekonomi yang seimbang antara industri yang kuat dan ditunjang oleh pertanian yang tangguh,maka agro industri akan menjadi mata rantai yang menonjol.
Untuk itu sebelum kita memulai produksi, maka kita harus memperhatikan :
a.        Jenis agroindustri apa saja yang sudah ada
b.        Komoditi apa saja yang diminta oleh industri tersebut
c.        Berapa jumlah yang dibutuhkan
d.        Dimana tempat industri tersebut
e.        Kontinyuitas berklesinambungan apa tidak
f.         Berapa harga persatuannya.

2.4.3 Jaringan ketersediaan Agroinput
Dalamperencanaan agribisnis perlu dilakukan identifikasi jaringan agroinput yang meliputi :
a.        Lembaga penyedia ( Industri hulu )
b.        Mutu barangnya
c.        Jumlahnya
d.        Waktu ketersediaannya
Lembaga penyedia agroinput memegang peranan penting dalam perencanaan agribisnis,misalnya lembaga ini antara lain :
1). Produsen bibit, Pupuk, Pestisida dan Mesin pertanian
2). Grosir dan Pengecer ( KUD,Kios Pertanian )

2.4.4 Identifikasi Jaringan Ketersediaan Modal Usaha.
Untuk memenuhi modal usaha atau kebutuhan modal usaha agribisnis dapat dilakukan melalui beberapa cara, pada umumnya petani untuk mendapatkan uang tunai sebagai modal usaha agribisnis dari penjualan produk, menjual harta kekayaan, mengambil tabungan, arisan dan lain – lain. Hanya pada saat khusus saja mau mendapatkan melalui pinjaman dari luar ( Tetangga, Tengkulak, Rentenir dan Bank ).
Secara tradisional petani untuk mendapatkan uang meminjam dari tetangga dan keluarga, dan tidak jarang terjadi mereka meminjam dari tengkulak atau rentenir. Selain itu peminjaman uang tunai dapat dilakukan pada lembaga keuangan resmi seperti

2.4.5 Penyusunan Pola Usahatani, yang memiliki keunggulan kompetitip   komoditi.
         Penyusunan pola usahatani ini dulakukan setelah memperhitungkan Faktor – Faktor antara lain:
a.        Kebutuhan Pasar
b.        Kebutuhan Agroindustri
c.        Ketersediaan Agroinput
d.        Ketersediaan Modal
Disamping tiga tahapan perencanaan agribisnis dan tiga tolak ukur perencanaan agribisnis tersebut diatas

III.   KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan.
Dengan sedikit pengetahuan dan pengertian tentang perencanaan agribisnis ini dapat disimpulkan :
1.        Dalam melaksanakan agribisnis akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila dapat menguasai pengertian perencanaan agribisnis, dengan tiga tahapan dan tiga ttik tolak serta tujuh kegiatan perencanaan agribisnis
2.        Dengan memahami materi kita dapat menggerakkan kelompo tani dan petani di bidang agribisnis dalam era agroindustri pertanian
3.        Sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja Penyuluha Pertanian dan Programa Penyuluhan di Tingkat BPP

B.   Saran.
1.     Dengan uraian singkat dari materi ini, mudah mudahan bermanfaat bagi semuanya
2.     Materi ini hanya sebagai gambaran tentang perencanaan agribisnis bagi penyuluh, kelompok tani dan petani
3.     Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA:
1. Anonymous…….......Departemen Pertanian BLPP.Tahun 1993 Seri VI. Tentang Perencanaan Agribisnis.
2.   Anonymous……….Ekstensia Volume 6. Tahun V. 1998. Tentang Pengertian Agribisnis
3. Anonyimous……….Modul Latihan PPL di BLPP Balong Gebang. Tentang Pengertian Agribisnis Tahun 2004

 



PEMELIHARAAN TANAMAN KEDELAI


PEMELIHARAAN TANAMAN KEDELAI


Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
PPL Wibi Tiris I
BPP KECAMATAN TIRIS


 


Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelaijenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo
(Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai tanamanmakanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal daridaerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang (Asia Timur) dan kenegara-negara lain di Amerika dan Afrika.
            Agar Pertumbuhan tanaman kedelai bisa berproduksi secara maksimal, maka pemeliharaan tanaman harus benar benar diperhatikan. Adapun pemeliharaan tanaman kedelai adalah sebagai berikut ;

1) Penjarangan dan Penyulaman
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari. Dalam kenyataannya tidak semua biji yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga akan terlihat tidak seragam. Untuk menjaga agar produksi tetap baik, benih kedelai yang tidak tumbuh sebaiknya segera diganti dengan biji-biji yang baru yang telah dicampur Legin atau Nitrogen. Hal ini perlu dilakukan apabila jumlah benih yang tidak tumbuh mencapai lebih dari 10 %. Waktu penyulaman yang terbaik adalah sore hari.

2) Penyiangan
Penyiangan ke-1 pada tanaman kedelai dilakukan pada umur 2-3 minggu.
Penyiangan ke-2 dilakukan pada saat tanaman selesai berbunga, sekitar 6
minggu setelah tanam. Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan
pemupukan ke-2 (pemupukan lanjutan). Penyiangan dapat dilakukan dengan cara mengikis gulma yang tumbuh dengan tangan atau kuret. Apabila lahannya luas, dapat juga dengan menggunakan herbisida. Sebaiknya digunakan herbisida seperti Lasso untuk gulma berdaun sempit dengan dosis 4 liter/ha.

3) Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak
merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

4) Pemupukan
Dosis pupuk yang digunakan sangat tergantung pada jenis lahan dan kondisi tanah. Pada tanah subur atau tanah bekas ditanami padi dengan dosis pupuk tinggi, pemupukan tidak diperlukan. Pada tanah yang kurang subur, pemupukan dapat menaikkan hasil. Dosis pupuk secara tepat adalah sebagai berikut:
a) Sawah kondisi tanah subur: pupuk Urea=50 kg/ha.
b) Sawah kondisi tanah subur sedang: pupuk Urea=50 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan KCl=100 kg/ha.
c) Sawah kondisi tanah subur rendah: pupuk Urea=100 kg/ha, TSP=75 kg/ha dan KCl=100 kg/ha.
d) Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang=2000-5000 kg/ha; Urea=50-100 kg/ha, TSP=50-75 kg/ha dan KCl=50-75 kg/ha.

5) Pengairan dan Penyiraman
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering. Kekurangan air pada masa pertumbuhan akan menyebabkan tanaman kerdil, bahkan dapat menyebabkan kematian apabila kekeringan telah melalui batas toleransinya. kekeringan pada masa pembungaan dan pengisian polong dapat menyebabkan kegagalan panen. Di lahan sawah irigasi, pemberian air di sawah bisa diatur. Namun bila tidak ada irigasi, penyediaan air hanya hanya dapat dilakukan dengan mengatur waktu tanamnya dan pemberian mulsa. Mulsa berupa jerami atau potongan-potongan tanaman lainnya yang dihamparkan pada permukaan tanah. Mulsa ini akan mencegah penguapan air secara berlebihan. Apabila ada irigasi dan tidak ada hujan selama lebih dari 7 hari, tanah harus diairi. Caranya tanaman digenangi air selama 30-60 menit. Pengairan seperti ini diulangi setiap 7-10 hari. Pengairan tidak dilakukan lagi apabila polong telah terisi penuh.
Pada tanah yang keras (drainase buruk) kelebihan air akan meyebabkan akar membusuk. Di tanah berdrainase buruk harus dibuat saluran drainase di setiap 3- 4 meter lahan memanjang sejajar dengan barisan tanam. Hal ini terutama dilakukan pada saat musim hujan.

6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan pada waktu yang berbeda-beda tergantung jenis hama dan pola penyerangannya.
a) Lalat bibit, diberi insektisida Marshal 200 EC, dicampur dengan benih,
dilakukan sebelum benih ditanam.
b) Ulat prodenia dilakukan penyemprotan dengan insektisida Azodrin 15 WSC, Huslation 40 EC, Thiodon 35 EC dan Barudin 60 EC sebanyak 2 kali seminggu setelah ditemukan telur.
c) Wereng kedelai atau kumbang daun, disemprot dengan insektisida Surecide 25 EC, Kharpos 50 EC, Hosthathion 40 EC, Azodrin 15 WSC, Sevin 85 SP atau Tamaron pada tanaman setelah berumur di atas 20 hari.
d) Kepik coklat disemprot dengan Azodrin 15 WSC, Diazinois 60 EC dan Dusban 20 EC atau Bayrusil setiap 1-2 minggu, setelah tanam 50 hari.
e) Ulat penggerek polong, disemprot dengan insektisida Agrothion 50 EC, Dursban 20 EC, Azodrin 115 WSC, Thiodan 35 EC pada waktu pembentukan polong.



7) Pemeliharaan Lain
Kedelai termasuk tanaman yang membutuhkan banyak sinar matahari maka membutuhkan tanaman pelindung. Tanaman kedelai yang terlindung akan selalu muda sehingga proses pembentukan buah kurang baik, dan hasilnya akan sedikit, bahkan tidak berbuah sama sekali. Tanaman kedelai akan rusak bila tertimpa cabang -cabang kering tanaman pelindung yang jatuh.

PEMELIHARAAN TANAMAN PISANG


PEMELIHARAAN TANAMAN PISANG


Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
NIP.   19580727 198103 1 025
BPP KECAMATAN TIRIS







Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.
Agar dalam budidaya tanaman pisang faktor harus diperhatikan adalah pada pemeliharaannya, Pemeliharaan tanaman pisang adalah sebagai berikut :

1)    Penjarangan

Untuk mendapatkan hasil yang baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dalam satu rumpun terdapat anakan yang masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yang baru.

2)    Penyiangan

Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak dan juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan dan penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran dan tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.

3)    Perempalan

Daun-daun yang mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman dan sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.


4)    Pemupukan

Pisang sangat memerlukan kalium dalam jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dalam satu tahun yang diletakkan di dalam larikan yang mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat dan kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dalam setahun).

5)    Pengairan dan Penyiraman

Pisang akan tumbuh subur dan berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yang berada di antara barisan tanaman pisang.

6)    Pemberian Mulsa

Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah dan menekan gulma, tetapi pemulsaan yang terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.

7)    Pemeliharaan Buah

Jantung pisang yang telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat.
Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas dan 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat
beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yang dibenamkan sedalam 30 cm ke dalam tanah.

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI


PEMANGKASAN TANAMAN KOPI
COFFEA Sp  )

Disusun oleh :
ANANG BUDI PRASETYO.SP
PPL WIBI TIRIS I
BPP KECAMATAN TIRIS


I.      PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi perdagangan bebas serta di tengah – tengah krisis Multidemensi serta krisis global saat ini, sector pertanian mempunyai peran penting dalam mempertahankan dan meningkatkan pendapatan petani disamping meningkatkan pendapatan devisa Negara / Pendapatan Domestik Bruto ( PDB ).
Di Jawa Timur merupakan salah sentra produksi pertanian tanaman pangan maupun perkebunan (  Kopi ). Sebagai daerah penghasil kopi tentunya tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani beserta kelompoknya. Dengan kebijaksanaan yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara dan terbitnya  Undang – Undang No: 12 tahun 1992 tentang sistim budidaya tanaman,penerapan tehnologi tepatguna perlu diperlakukan sesuai dengan Sapta Uasaha Perkebunan.
Dalam budidaya tanaman kopi sudah sejak dulu telah diterapkan oleh perkebunan Negara maupun perkebunan Swasta Nasional, namun perlakuan tersebut belum begitu disadari oleh petani kopi yang ada di pedesaan,sehingga produksi tanaman kopi petani masih dibawah dari apa yang diharapkan ( Target produksi ).
Untuk meningkatkan produksi tanaman kopi milik petani perlu adanya penangganan lebih lanjut,baik melalui wadah kelompok , Gabungan kelompok serta petani perorangan. Tentang sistim pemeliharaan tanaman kopi. Dalam pemeliharaan tanaman kopi petani belum begitu memperhatikan cara – cara pemangkasan pada tanamannya. Melihat keberadaan yang demikian perlu adanya penangganan tentang bagaimana tata cara memangkas tanaman kopi yang baik dan benar, sehingga dengan adanya perlakuan tersebut bias menaikkan kwalitas dan kwantitas kopi rakyat yang ada di pedesaan.

B.  Maksud dan Tujuan
Dengan kondisi produksi tanaman kopi rakyat yang belum begitu maksimal dalam penangganan sapta usaha perkebunan, pada fakor pemeliharaan tanaman terutama pada penangganan pemangkasan,perlu adanya informasi dan motivasi terhadap petani.Sehingga maksud dan tujuan dalam pemangkasan tanaman kopi adalah :


1.    Memperbaiki bentuk pohon / mahkota tanaman kopi
2.    Menjaga ksetabilan produksi
3.    Meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi
4.    Mempermudah pemeliharaan dan panen
Sehingga dengan demikian tujuan akhir dari pemangkasan kopi rakyar adalah untuk meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya,serta meningkatkan pendapatan devisa Negara melalui eksport kopi.

II.   PEMANGKASAN
Untuk menunjang keberhasilan budidaya tanaman kopi, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memperlakukan tanaman lopi itu sendiri. Disamping perlu adanya penyediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman juga tak kalah pentingnya adalah bagaimana membentuk tanaman kopi agar berproduksi secara maksimal sepanjang tahun,serta meningkatnya kwalitas produksinya.
Dalam tehnik budidaya tanaman kopi pemangkasan mutlak harus dilaksanakan. Dalam hal pemangkasan yang sering kita dengar adalah pemangkasan batang tunggal / pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi / pmangkasan lepas panen, pemangkasan peremajaan / rejuvinasi maupun wiwil.
           
A.   Pemangkasan Batang Tunggal / Pemangkasan Bentuk

Pemangkasan batang tunggal / pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman kopi agar tanaman kuat dan tanaman seimbang dalam membentuk cabang Plagiotrop, baik cabang primer maupun cabang sekunder.Pemangkasan batang tunggal / pemangkasan bentuk itu sendiri meliputi :

1.    Pemenggalan batang ( Topping )
Tujuan pemenggalan batang ( Topping ) adalah untuk :
a.    Tanaman tidak terlalu tinggi
b.    Pertumbuhan cabang lateral / Plagiotrop / cabang kesamping lebih panjang dan kuat.
c.     Tanamkan cepat menutup kebun, sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma

Pada pemangkasan / pemenggalan ini yang perlu diperhatikan adalah jenis dan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Dan pada pemangkasan ini dikenal ada 2 macam,diantaranya :
1).  Pemenggalan / Pemangkasan tanpa bayonet;
Pelaksanaan pemangkasan tanpa bayonet harus dilakukan pada
tanaman yang pertumbuhannya subur dan keadaan tanaman yang kuat,
pemangkasan dilakukan pada ketinggian atau pada tinggi 150 cm – 180 cm dari permukaan tanah.
2).  Pemenggalan / pemangkasan bayonet.
  Pemangkasan bayonet ini bertujuan untuk mendapatkan atau membentuk bayonet / cabang autotrop / tunas air,dalam pelaksanaan bias dilakukan 2 sampai 3 kali.Sehingga nantinya bisa terbentuk batang yang tumbuh secara diametral letaknya. Pemangkasan pertama pada tinggi 80 cm – 100 cm, pemangkasan kedua pada tinggi 120 cm – 140 cm dan pada pemangkasan ketiga pada tinggi tanaman 160 cm – 180 cm.
2.    Pemangkasan cabang Primer.
Pemangkasan cabang primer ini bertujuan untuk mengatur agar membentuk pertumbuhan cabang sekunder, pembuahan yang kontinyu dan agar tanaman tidak membentuk paying. Pemangkasan cabang primer ini biasanya dikenal dengan pemangkasan dengan sistim spiral.
Pada pemangkasan tanaman kopi ini kita kenal dengan 3 tingkatan atau yang sering kita kenal dengan tanaman bentuk Mercy. Untuk mendapatkan bentuk tanaman yang demikian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.    Tanaman dipotong / Toping setinggi 80 cm – 100 cm, baik tanaman dari bibit          ( seyling ) maupun dari hasil reyuvinasi ( peremajaan ).
b.    Setelah tumbuh cabang primer sunat / potong dengan menyisahkan 2 ruas
c.    Setelah terbentuk terminal cabang pertama ( I ) akan tumbuh tunas autotrop.
d.    Tunas atutotrop biarkan sampai tumbuh dan baru dipotong pada ketinggian atau setinggi 120 cm – 140 cm dari permukaan tanah.Setelah tumnbuh cabang primer lakukan penyunatan seperti butir b. Dan cabang primer yang disunat kedudukan dengan terminal cabang kedua ( II ) membentuk sudut sudut 120 0  dengan terminal cabang pertama ( I )
e.    Setelah terbentuk terminal cabang kedua ( II ) tunas autotrop akan tumbuh dan potong kembali pada ketinggian 160 cm – 180 cm,setelah tumbuh cabang primer lakukan penyunatan kembali seperti tersebut butir diatas


. Usahakan terminal cabang ketiga ( III ) dengan terminal cabang pertama ( I ) pada sudut 240 o, Sehingga pada pemangkasan tahap ketiga bentuk bentuk tanaman bila dilihat dari atas berbentuk mercy.












 







           Tahun I                            Tahun  II                               Tahun III                     
                                        Pemangkasan bentuk Mercy


 






                     Penampang bentuk mercy dilihat dari atas

B.   Pemangkasan Lepas Panen ( PLP ).
Pemangkasan Lepas Panen ( PLP ) sering disebut sebagai pangkasan produksi. Pelaksanaan pangkasan produksi / PLP bertujuan agar supaya produksi kopi untuk tahun berikutnya dapat berbuah lebat. Dengan mengatur cabang cabang produktif dan membuang cabang cabang yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pemangkasan produksi akan mudah dilakukan bila bentuk tanaman sudah berbentuk simetris,karena cabang cabang tersebut  harus dipangkas atau dipotong sehingga dalam pelaksanaannya tidak begitu memerlukan ketrampilan khusus.
Lain halnya bila bentuk tanaman tidak teratur pertumbuhan cabangnya atau berbentuk payung dalam melaksanakan pemangkasan lepas panen harus memiliki
ketrampilan dan keahlihan dalam memangkas pada cabang cabang mana yang harus dipotong dan dibuang.
Pada pelaksanaan pemangkasan produksi atau pemangkasan lepas panen cabang cabang yang perlu dipotong dan dibuang adalah cabanhg cabang sebagai berikut :
1.    Cabang mati / kering
2.    Cabang tidak produktif / cabang tua ( B 4 )
3.    Cabang balik
4.    Cabang Cacung
5.    Cabang Kpas
6.    Cabang Sakit
7.    Tunas air
8.    Kuping Lowo
C.   Pemangkasan Peremajaan / Reyuvinasi
Reyuvinasi atau peremajaan sangat penting dilaksanakan pada tanaman yang sudah tidak produktif atau pada tanaman tua,dalam pelaksanaannya bisa dilakukan secara bertahap bisa juga secara total.
Peremajaan / rejuvunasi sececara bertahap dapat dilakukan dengan sistim sewing samping, dimana dalam pelaksanaannya hanya bagian  sisi samping dari tanaman kopi yang dipotong dan sisi samping lainnya dibiarkan tumbuh. Sehingga dengan demikian petani kopi masih bisa memanen kopinya sambil menunggu pelaksanaan peremajaan.
Setelah sisi samping dipangkas akan tumbuh tunas air dari batang pokok, dan tunas air tersebut akan dilaksanakan penyambungan pada ketinggian 100 cm – 140 cm. Bila tunas air disambung dan menunjukkan gejalah jadi baru batang pokok dipotong diatas tumbuh tunas air.
Peremajaan total yaitu memotong batang pokok tanaman kopi secara bersama- sama dalam hamparan kebun tanpa menyisakan satupun pohonnya. Tinggi pemotongan tergantung tujuan pembentukan tanaman, bila mengingginkan bentuk mercy dipotong pada ketinggian 80 cm – 100 cm dan bila mengingginkan bentuk paying dipotong pada ketinggian 140 cm – 160 cm.
Pelaksanaan peremajaan / rejuvinasi sebaiknya dilaksanakan pada saat setelah panen kopi atau pada bulan Agustus sampai bulan Oktober,sehingga tunas air / cabang autotrop bisa dilakukan penyambungan pada bulan januari atau pada bulan Pebruari.

D.   W I W I L,/span>
Dalam budidaya tanaman kopi yang sangat diharapkan adalah produksinya, agar tanaman kopi bisa berproduksi yang maksimal dan sehat maka perlu dilakukan perlakuan diantaranya pelaksanaan wiwilan.. Pelaksanaan wiwilan pada tanaman kopi kita kenal ada dua macam wiwilan  yaitu wiwil kasar dan wiwil halus. Dimana kedua perlakuan tersebut adalah untuk membuat tanaman kopi berbuah lebat, sehat dan bernas.
Hal ini karena makanan  / unsur hara yang diserap oleh akar tanaman dapat ditranfer kebuah setelah mengalami proses asimilasi tanpa adanya gangguan di dalam perjalanannya.. Karena bila tunas air  dan cabang kipas pada tanaman kopi membutuhkan siplai makanan yang sangat besar dari pada cabang produksi.
Pelaksanaan wiwil kasar dilaksanakan tiap bulan sedangkan wiwil halus dilaksanakan setiap 3 atau 4 bulan sekali, adapun cabang cabang yang dibuang adalah tunas air dan cabang kipas serta kuping lowo. Tujuan pelaksanaan wiwil adalah agar tidak mengganggu pertumbuhan generatif.
III.  PENUTUP
            Dalam pelaksanan budidaya tanaman kopi pemangkasan adalah salah satu factor penting yang mempengaruhi produksi, sehingga untuk itu pemangkasan sangat mutlak untuk dilaksanakan agar tanaman kopi bisa berproduksi secara maksimal sepanjang tahunnya.
            Dengan demikian bila kwalitas dan kwantitas produksi kopi bisa tercapai maka akan meningkatkkan nilai jual dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya.           



DAFTAR PUSTAKA :

Moh Saleh, 1975…………. PERANAN HARA  DAN PEMUPUKAN KOPI, BPP Bagor Sub Balai Penelitian Budidaya jember. 43 Hal
Mudrig yahmadi 1983 ……..   BUDIDAYA DAN PENGGOLAHAN KOPI, BPP Jember. 36 Hal
Srinajiyati dan Danarti……..   KOPI, BUDIDAYA DAN PENANGANAN LEPAS PANEN. Penebar swadaya Jakarta . 192 Hal.