PEMANGKASAN TANAMAN KOPI
( COFFEA Sp )
Disusun oleh :
ANANG BUDI PRASETYO.SP
PPL WIBI TIRIS I
BPP KECAMATAN TIRIS
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi perdagangan bebas serta di tengah – tengah krisis Multidemensi serta krisis global saat ini, sector pertanian mempunyai peran penting dalam mempertahankan dan meningkatkan pendapatan petani disamping meningkatkan pendapatan devisa Negara / Pendapatan Domestik Bruto ( PDB ).
Di Jawa Timur merupakan salah sentra produksi pertanian tanaman pangan maupun perkebunan ( Kopi ). Sebagai daerah penghasil kopi tentunya tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan pendapatan petani beserta kelompoknya. Dengan kebijaksanaan yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara dan terbitnya Undang – Undang No: 12 tahun 1992 tentang sistim budidaya tanaman,penerapan tehnologi tepatguna perlu diperlakukan sesuai dengan Sapta Uasaha Perkebunan.
Dalam budidaya tanaman kopi sudah sejak dulu telah diterapkan oleh perkebunan Negara maupun perkebunan Swasta Nasional, namun perlakuan tersebut belum begitu disadari oleh petani kopi yang ada di pedesaan,sehingga produksi tanaman kopi petani masih dibawah dari apa yang diharapkan ( Target produksi ).
Untuk meningkatkan produksi tanaman kopi milik petani perlu adanya penangganan lebih lanjut,baik melalui wadah kelompok , Gabungan kelompok serta petani perorangan. Tentang sistim pemeliharaan tanaman kopi. Dalam pemeliharaan tanaman kopi petani belum begitu memperhatikan cara – cara pemangkasan pada tanamannya. Melihat keberadaan yang demikian perlu adanya penangganan tentang bagaimana tata cara memangkas tanaman kopi yang baik dan benar, sehingga dengan adanya perlakuan tersebut bias menaikkan kwalitas dan kwantitas kopi rakyat yang ada di pedesaan.
B. Maksud dan Tujuan
Dengan kondisi produksi tanaman kopi rakyat yang belum begitu maksimal dalam penangganan sapta usaha perkebunan, pada fakor pemeliharaan tanaman terutama pada penangganan pemangkasan,perlu adanya informasi dan motivasi terhadap petani.Sehingga maksud dan tujuan dalam pemangkasan tanaman kopi adalah :
1. Memperbaiki bentuk pohon / mahkota tanaman kopi
2. Menjaga ksetabilan produksi
3. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi
4. Mempermudah pemeliharaan dan panen
Sehingga dengan demikian tujuan akhir dari pemangkasan kopi rakyar adalah untuk meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya,serta meningkatkan pendapatan devisa Negara melalui eksport kopi.
II. PEMANGKASAN
Untuk menunjang keberhasilan budidaya tanaman kopi, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memperlakukan tanaman lopi itu sendiri. Disamping perlu adanya penyediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman juga tak kalah pentingnya adalah bagaimana membentuk tanaman kopi agar berproduksi secara maksimal sepanjang tahun,serta meningkatnya kwalitas produksinya.
Dalam tehnik budidaya tanaman kopi pemangkasan mutlak harus dilaksanakan. Dalam hal pemangkasan yang sering kita dengar adalah pemangkasan batang tunggal / pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi / pmangkasan lepas panen, pemangkasan peremajaan / rejuvinasi maupun wiwil.
A. Pemangkasan Batang Tunggal / Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan batang tunggal / pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman kopi agar tanaman kuat dan tanaman seimbang dalam membentuk cabang Plagiotrop, baik cabang primer maupun cabang sekunder.Pemangkasan batang tunggal / pemangkasan bentuk itu sendiri meliputi :
1. Pemenggalan batang ( Topping )
Tujuan pemenggalan batang ( Topping ) adalah untuk :
a. Tanaman tidak terlalu tinggi
b. Pertumbuhan cabang lateral / Plagiotrop / cabang kesamping lebih panjang dan kuat.
c. Tanamkan cepat menutup kebun, sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma
Pada pemangkasan / pemenggalan ini yang perlu diperhatikan adalah jenis dan pertumbuhan dari tanaman itu sendiri. Dan pada pemangkasan ini dikenal ada 2 macam,diantaranya :
1). Pemenggalan / Pemangkasan tanpa bayonet;
Pelaksanaan pemangkasan tanpa bayonet harus dilakukan pada
tanaman yang pertumbuhannya subur dan keadaan tanaman yang kuat,
pemangkasan dilakukan pada ketinggian atau pada tinggi 150 cm – 180 cm dari permukaan tanah.
2). Pemenggalan / pemangkasan bayonet.
Pemangkasan bayonet ini bertujuan untuk mendapatkan atau membentuk bayonet / cabang autotrop / tunas air,dalam pelaksanaan bias dilakukan 2 sampai 3 kali.Sehingga nantinya bisa terbentuk batang yang tumbuh secara diametral letaknya. Pemangkasan pertama pada tinggi 80 cm – 100 cm, pemangkasan kedua pada tinggi 120 cm – 140 cm dan pada pemangkasan ketiga pada tinggi tanaman 160 cm – 180 cm.
2. Pemangkasan cabang Primer.
Pemangkasan cabang primer ini bertujuan untuk mengatur agar membentuk pertumbuhan cabang sekunder, pembuahan yang kontinyu dan agar tanaman tidak membentuk paying. Pemangkasan cabang primer ini biasanya dikenal dengan pemangkasan dengan sistim spiral.
Pada pemangkasan tanaman kopi ini kita kenal dengan 3 tingkatan atau yang sering kita kenal dengan tanaman bentuk Mercy. Untuk mendapatkan bentuk tanaman yang demikian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Tanaman dipotong / Toping setinggi 80 cm – 100 cm, baik tanaman dari bibit ( seyling ) maupun dari hasil reyuvinasi ( peremajaan ).
b. Setelah tumbuh cabang primer sunat / potong dengan menyisahkan 2 ruas
c. Setelah terbentuk terminal cabang pertama ( I ) akan tumbuh tunas autotrop.
d. Tunas atutotrop biarkan sampai tumbuh dan baru dipotong pada ketinggian atau setinggi 120 cm – 140 cm dari permukaan tanah.Setelah tumnbuh cabang primer lakukan penyunatan seperti butir b. Dan cabang primer yang disunat kedudukan dengan terminal cabang kedua ( II ) membentuk sudut sudut 120 0 dengan terminal cabang pertama ( I )
e. Setelah terbentuk terminal cabang kedua ( II ) tunas autotrop akan tumbuh dan potong kembali pada ketinggian 160 cm – 180 cm,setelah tumbuh cabang primer lakukan penyunatan kembali seperti tersebut butir diatas
. Usahakan terminal cabang ketiga ( III ) dengan terminal cabang pertama ( I ) pada sudut 240 o, Sehingga pada pemangkasan tahap ketiga bentuk bentuk tanaman bila dilihat dari atas berbentuk mercy.
Tahun I Tahun II Tahun III
Pemangkasan bentuk Mercy
Penampang bentuk mercy dilihat dari atas
B. Pemangkasan Lepas Panen ( PLP ).
Pemangkasan Lepas Panen ( PLP ) sering disebut sebagai pangkasan produksi. Pelaksanaan pangkasan produksi / PLP bertujuan agar supaya produksi kopi untuk tahun berikutnya dapat berbuah lebat. Dengan mengatur cabang cabang produktif dan membuang cabang cabang yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pemangkasan produksi akan mudah dilakukan bila bentuk tanaman sudah berbentuk simetris,karena cabang cabang tersebut harus dipangkas atau dipotong sehingga dalam pelaksanaannya tidak begitu memerlukan ketrampilan khusus.
Lain halnya bila bentuk tanaman tidak teratur pertumbuhan cabangnya atau berbentuk payung dalam melaksanakan pemangkasan lepas panen harus memiliki
ketrampilan dan keahlihan dalam memangkas pada cabang cabang mana yang harus dipotong dan dibuang.
Pada pelaksanaan pemangkasan produksi atau pemangkasan lepas panen cabang cabang yang perlu dipotong dan dibuang adalah cabanhg cabang sebagai berikut :
1. Cabang mati / kering
2. Cabang tidak produktif / cabang tua ( B 4 )
3. Cabang balik
4. Cabang Cacung
5. Cabang Kpas
6. Cabang Sakit
7. Tunas air
8. Kuping Lowo
C. Pemangkasan Peremajaan / Reyuvinasi
Reyuvinasi atau peremajaan sangat penting dilaksanakan pada tanaman yang sudah tidak produktif atau pada tanaman tua,dalam pelaksanaannya bisa dilakukan secara bertahap bisa juga secara total.
Peremajaan / rejuvunasi sececara bertahap dapat dilakukan dengan sistim sewing samping, dimana dalam pelaksanaannya hanya bagian sisi samping dari tanaman kopi yang dipotong dan sisi samping lainnya dibiarkan tumbuh. Sehingga dengan demikian petani kopi masih bisa memanen kopinya sambil menunggu pelaksanaan peremajaan.
Setelah sisi samping dipangkas akan tumbuh tunas air dari batang pokok, dan tunas air tersebut akan dilaksanakan penyambungan pada ketinggian 100 cm – 140 cm. Bila tunas air disambung dan menunjukkan gejalah jadi baru batang pokok dipotong diatas tumbuh tunas air.
Peremajaan total yaitu memotong batang pokok tanaman kopi secara bersama- sama dalam hamparan kebun tanpa menyisakan satupun pohonnya. Tinggi pemotongan tergantung tujuan pembentukan tanaman, bila mengingginkan bentuk mercy dipotong pada ketinggian 80 cm – 100 cm dan bila mengingginkan bentuk paying dipotong pada ketinggian 140 cm – 160 cm.
Pelaksanaan peremajaan / rejuvinasi sebaiknya dilaksanakan pada saat setelah panen kopi atau pada bulan Agustus sampai bulan Oktober,sehingga tunas air / cabang autotrop bisa dilakukan penyambungan pada bulan januari atau pada bulan Pebruari.
D. W I W I L,/span>
Dalam budidaya tanaman kopi yang sangat diharapkan adalah produksinya, agar tanaman kopi bisa berproduksi yang maksimal dan sehat maka perlu dilakukan perlakuan diantaranya pelaksanaan wiwilan.. Pelaksanaan wiwilan pada tanaman kopi kita kenal ada dua macam wiwilan yaitu wiwil kasar dan wiwil halus. Dimana kedua perlakuan tersebut adalah untuk membuat tanaman kopi berbuah lebat, sehat dan bernas.
Hal ini karena makanan / unsur hara yang diserap oleh akar tanaman dapat ditranfer kebuah setelah mengalami proses asimilasi tanpa adanya gangguan di dalam perjalanannya.. Karena bila tunas air dan cabang kipas pada tanaman kopi membutuhkan siplai makanan yang sangat besar dari pada cabang produksi.
Pelaksanaan wiwil kasar dilaksanakan tiap bulan sedangkan wiwil halus dilaksanakan setiap 3 atau 4 bulan sekali, adapun cabang cabang yang dibuang adalah tunas air dan cabang kipas serta kuping lowo. Tujuan pelaksanaan wiwil adalah agar tidak mengganggu pertumbuhan generatif.
III. PENUTUP
Dalam pelaksanan budidaya tanaman kopi pemangkasan adalah salah satu factor penting yang mempengaruhi produksi, sehingga untuk itu pemangkasan sangat mutlak untuk dilaksanakan agar tanaman kopi bisa berproduksi secara maksimal sepanjang tahunnya.
Dengan demikian bila kwalitas dan kwantitas produksi kopi bisa tercapai maka akan meningkatkkan nilai jual dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA :
Moh Saleh, 1975…………. PERANAN HARA DAN PEMUPUKAN KOPI, BPP Bagor Sub Balai Penelitian Budidaya jember. 43 Hal
Mudrig yahmadi 1983 …….. BUDIDAYA DAN PENGGOLAHAN KOPI, BPP Jember. 36 Hal
Srinajiyati dan Danarti…….. KOPI, BUDIDAYA DAN PENANGANAN LEPAS PANEN. Penebar swadaya Jakarta . 192 Hal.
gambare kok gak ketok yo ?
BalasHapussalam kenal mas Anang.